Langsung ke konten utama

Unggulan

Ketika Otak Terasa Menurun: Stuck, Bosan, dan Terjebak Dalam Lingkaran Overthinking

Pernah merasa stuck , bosan, dan seolah kemampuan otak mulai menurun? Aku pernah. Bahkan sekarang, aku masih mengalaminya. Beberapa waktu lalu, atasan—yang sebenarnya cukup baik, perhatian, dan sering memberiku ruang untuk berkembang—memintaku menyiapkan presentasi training untuk salah satu fitur pengembangan dari sistem yang sudah ada. Kalau didengar sekilas, itu tugas yang ringan. Banyak orang mungkin akan menganggapnya kesempatan emas untuk belajar hal baru atau menunjukkan kemampuan diri. Tapi untuk seseorang sepertiku, yang cenderung introvert, butuh struktur jelas, dan mudah kewalahan oleh ketidakpastian, tugas itu justru berubah menjadi beban mental yang cukup berat. Bukan karena presentasinya sulit, bukan karena materinya rumit, tapi karena aku tidak punya pegangan yang jelas . Masalahnya bukan pada tugasnya. Masalahnya pada reaksiku —dan aku baru menyadarinya belakangan. Ketika tugas itu diberikan, bukannya aku langsung merancang langkah-langkah yang harus dilakukan atau...

PENTINGNYA ZUHUD DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Zuhud merupakan salah satu bentuk akhlak mulia dalam Islam yang bermakna membersihkan diri dari segala sesuatu yang bersifat duniawi dan material. Zuhud juga termasuk bagian dari tasawuf, yakni melandaskan segala bentuk amal dan kepemilikan di dunia semata-mata sebagai bekal menuju akhirat. Dunia hanyalah permainan dan senda gurau, sehingga mereka yang bersifat zuhud tidak segan melepaskan hal-hal duniawi demi kebahagiaan abadi di hadapan Allah. Inti dari zuhud adalah tidak menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan akhir, melainkan menempatkannya hanya sebagai sarana yang harus dimanfaatkan dengan terkendali.


Zuhud dalam Peran sebagai Mahasiswa

Sebagai mahasiswa muslim, sikap zuhud sangatlah penting. Di akhir zaman ini, banyak karunia Allah yang berakhir sia-sia. Tidak sedikit mahasiswa yang dikaruniai kecerdasan luar biasa, namun gagal memanfaatkannya untuk mendekat kepada Allah, bahkan terjerumus ke dalam perbuatan tercela seperti zina, mabuk, hingga pembunuhan.

Dengan bersikap zuhud, seorang mahasiswa tidak akan mudah “menjual” akhiratnya demi dunia. Bentuk nyata dari sikap zuhud dalam peran sebagai mahasiswa antara lain:

  • Belajar dan mengikuti perkuliahan dengan sungguh-sungguh, bukan demi status, pangkat sosial, atau pengakuan orang lain, melainkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah.

  • Menyadari bahwa ilmu meninggikan derajat seseorang di sisi Allah, membuka mata hati untuk melihat tanda-tanda kebesaran-Nya, serta memahami hikmah di setiap peristiwa.

  • Menggunakan ilmu untuk membedakan yang benar dan salah, mengajak orang lain menuju kebaikan, dan berjalan bersama di jalan yang diridhai Allah.

  • Menjaga akhlak terpuji, seperti menghormati dosen, mengikuti perkuliahan dengan tertib, serta memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa.


Zuhud dalam Peran sebagai Anak

Sikap zuhud juga tercermin dalam peran sebagai seorang anak. Bentuknya antara lain menghormati dan menyayangi kedua orang tua dengan sepenuh hati, tanpa banyak menuntut. Kedua orang tua adalah perantara nikmat Allah, bahkan Al-Qur’an memuliakan kedudukan mereka.

Seorang anak yang zuhud tidak akan berani membuat orang tuanya kecewa, karena ridha Allah terletak pada ridha mereka. Ia akan berusaha melakukan hal-hal yang membanggakan orang tuanya, baik berupa kesuksesan sebagai khalifah di muka bumi, ketaatan sebagai hamba Allah, maupun sebagai anak yang penuh cinta, kasih sayang, serta memberi manfaat positif kepada sekitarnya. Semua itu dilakukan semata-mata karena Allah dan untuk bekal kehidupan akhirat.


Zuhud dalam Peran sebagai Teman

Teman dan lingkungan pergaulan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan. Teman yang baik akan membantu kita menapaki jalan yang diridhai Allah. Sebaik-baiknya teman adalah yang ketika dilihat mengingatkan kita kepada Allah, serta menyadarkan tentang kedudukan kita di dunia.

Namun sebelum menuntut orang lain menjadi teman yang baik, kita harus terlebih dahulu memperbaiki diri. Sikap zuhud sebagai teman dapat diwujudkan dengan cara:

  • Menjadi pribadi yang senantiasa mengingatkan teman untuk berbuat kebaikan.

  • Mengajak teman melakukan hal-hal positif yang mendekatkan diri kepada Allah.

  • Berjalan bersama menuju ridha Allah dengan akhirat sebagai tujuan utama.

Ketika seseorang bersungguh-sungguh memperbaiki diri, Allah akan mempertemukannya dengan teman yang baik pula—teman yang menghadirkan rasa dekat kepada Allah, dan bersama-sama menapaki jalan menuju kebahagiaan akhirat.


Penutup

Demikianlah pentingnya sikap zuhud dalam kehidupan, baik sebagai mahasiswa, anak, maupun teman. Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia, melainkan menempatkannya sebagai sarana menuju akhirat. Semoga yang disampaikan ini bermanfaat dan mengingatkan kita untuk selalu menjadikan Allah sebagai tujuan utama dalam setiap peran kehidupan.

Komentar

Postingan Populer