Langsung ke konten utama

Unggulan

Surat Doa: Ya Allah, Jangan Biarkan Aku Hilang Arah

 Ya Allah… Di hari-hari yang terasa hampa ini, aku datang kepada-Mu dengan hati yang gemetar. Aku tidak tahu harus berbuat apa, tidak tahu harus mulai dari mana. Aku merasa kosong, kehilangan semangat, kehilangan arah — dan di antara semua kehilangan itu, aku paling takut kehilangan diri dan kepercayaanku pada-Mu. Ya Allah, aku tahu Engkau Maha Melihat. Engkau tahu betapa lemahnya aku sekarang, betapa sulitnya aku untuk bangun, untuk berpikir jernih, untuk melangkah lagi. Terkadang aku merasa seperti beban bagi dunia, seperti tidak ada yang membutuhkan kehadiranku. Tapi jauh di lubuk hatiku, aku tahu — Engkau tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Dan itu termasuk aku. Maka Ya Rabb, tolonglah aku yang sedang kehilangan cahaya ini. Bimbing aku untuk kembali mengenal-Mu dengan lembut, agar hatiku tenang dan pikiranku kuat kembali. Jangan biarkan rasa takutku membuatku berhenti berjuang. Jangan biarkan rasa malas menutupi niat baik yang masih ada di hatiku. ...

Malu Mengemukakan Pendapat

Menurut saya berani berpendapat merupakan salah satu cara seseorang untuk mewujudkan kesuksesan. Kenapa? Karena bayangkan saja jika mengemukakan pendapat saja kita tidak berani, bagaimana mungkin kita bisa bertanggung jawab dan berani dalam mewujudkan mimpi yang selalu digembor-gemborkan dalam sunyi? So, anggaplah berbicara atau berpendapat merupakan salah satu kunci atau peluang menuju gerbang sukses karena bagaimanapun kita makhluk sosial, kita perlu menyampaikan ide dan gagasan kita terlebih dahulu untuk memikat orang lain sehingga mereka bersedia bekerja sama dengan kita. But,, pada kenyataannya berani berbicara atau mengemukakan pendapat bukanlah hal mudah, bahkan sangat sulit untuk beberapa orang, salah satunya saya. 

Seperti ada beban besar yang menyumbat tenggorokan dan mulut saya ketika berusaha memberanikan diri untuk berbicara, utamanya ketika sesi tanya jawab pada kegiatan diskusi mata kuliah, atau ketika dosen maupun guru memberikan kita kesempatan untuk berbicara, saya tahu betul bagaimana rasanya. Ketika kita begitu ingin untuk menyampaikan pendapat, degup jantung seakan tidak bisa berkompromi dan malah merusak konsentrasi, sedangan kompor seakan dinyalakan tepat di depan muka. Beberapa kali saya bertanya pada diri saya, kenapa? Sesulit itukah mengatakan apa yang hendak dikatakan? Hingga akhirnya saya mencari tahu di beberapa situs website juga beberapa buku. Ada salah satu buku menarik yang saya baca, buku menjelaskan tentang salah satu filosofi yang dinamakan filosofi stoa. Singkatnya buku itu memberikan salah satu metode supaya kita bisa mengendalikan emosi negatif pada diri kita.

Lalu apa hubungannya dengan berani berbicara? Jawabannya, karena jantung bedegup kencang, suara gemetar, keringat panas dingin, dan muka memerah ketika kita hendak berbicara merupakan salah satu gejala stress, stress ini diawali dengan respon adrenalin meningkat yang memicu pada peningkatan tekanan darah karena jantung yang semakin berdebar, dan pembuluh darah menyempit yang membuat kepala menjadi tegang, itulah kenapa ketika kita mengalami gejala ini, muka kita memerah dan kepala kita pusing. Lebih parah lagi, jika hal ini dibiarkan dapat memicu munculnya penyakit-penyakit serius. Why? Karena kondisi seperti ini dapat meningkatkan kortisol (hormon stress) yang sipatnya oksidatif atau merusak. Jadi gak heran kalo stress bisa meningkatkan asam lambung dan lain-lain. Dan yang jadi pertanyaannya adalah kenapa kenapa adrenalin kita meningkat? Ternyata, meningkatnya adrenalin marupakan salah satu respon otak, dan salah satu yang mempengaruhi respon otak adalah persepsi kita. Jadi akar dari semua masalah kita ini adalah persepsi kita, persepsi negatif akan hal menakutkan yang mungkin terjadi ketika kita berbicara. 

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Sebenarnya ada banyak cara untuk mengatasi stress, salah satunya yang menurut saya paling ampuh adalah mengubah persepsi kita. Dan ada metode canggih dalam mengubah persepsi yakni metode dikotomi kendali dengan meyakini bahwa ada beberapa hal yang dibawah kendali kita yakni pemikiran dan tindakan kita, dan ada juga beberapa hal yang tidak berada dalam kendali kita atau diluar kendali kita misalnya opini dan perspektif orang lain, serta bentuk fisik kita sejak lahir. Karena itu, jangan membuang-buang waktu untuk mengusahakan sesuatu yang diluar diri kita, melainkan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, misalnya terus memperbaiki diri menjadi versi terbaik. 

Mengenai berani berbicara, mungkin yang perlu kita terapkan dalam pikiran adalah bahwa berbicara merupakan salah satu skill yang perlu ditingkatkan karena keuntungannya untuk kita menjadikan diri mencapai versi terbaik. Tidak perlu takut dengan anggapan orang lain karena hal tersebut berada di luar kendali kita, pun tidak perlu takut untuk salah karena yang terpenting adalah bukan benar atau salah tetapi bagaimana kita bisa meningkatkan kemampuan kita berbicara di depan umum, minimal berani dalam mengemukakan pendapat di kelas, serta jangan fokuskan untuk mendapat reward seperti nilai plus atau apa karena itu berada di luar kendali kita, kesalahan pun ada di luar kendali kita, yang terpenting adalah kita berani dan fokus pada diri kita untuk menjadi versi terbaik. 

Komentar

Postingan Populer