Langsung ke konten utama

Unggulan

MY Diary: Catatan dari Balik Pucuk Merah

Sebenarnya aku ragu menuliskan ini. Bagiku, ini adalah hal paling bodoh yang pernah kulakukan—membiarkan diriku jatuh sepenuhnya pada perasaan yang seharusnya tidak pernah ada. Perasaan yang kupikir akan menyelamatkan, memberi kenyamanan, tapi nyatanya malah menenggelamkanku dalam kekecewaan yang tak jelas ujungnya. Dan bodohnya lagi, sampai sekarang aku belum sepenuhnya bisa melupakan semuanya. Jalanan yang dulu sering kulewati bersamamu, hujan, malam yang sunyi—semuanya masih menarikku kembali pada bayangan itu. Pada perasaan yang seharusnya sudah hilang. Sampai sekarang, aku bahkan tidak sanggup menyebut namamu. Setiap kali namamu melintas di kepalaku—bahkan hanya sebagai bisikan samar—ada sesuatu di dalam diriku yang kembali runtuh. Seolah-olah harapan yang seharusnya sudah mati itu tiba-tiba hidup lagi, memaksa aku menoleh ke masa lalu yang sudah jelas tidak ingin menoleh kepadaku. Aku benci bagaimana satu nama saja bisa membuatku kembali berharap, kembali membayangkan kemungkinan...

Growth Mindset dan Perubahan

Selaras dengan teori Darwin bahwa spesies yang survive adalah spesies yang responsif terhadap perubahan. Karenanya dengan perubahan yang luar biasa ini maka untuk bisa survive dan perkembangan IPTEK di Indonesia ini bisa berkembang pesat, diperlukan beberapa karakteristik dari model ekonomi yang mampu mendukungnya. beberapa karakteristik tersebut antara lain, pertama adalah Algoritme sebagai fokus pembangunan berkelanjutan, desa sebagai pusat pertumbuhan baru berbasiskan keunggulan local, ekonomi digital untuk meningkatkan efisiensi dan akses sumber daya, ekonomi moral (gift economy) sebagai fondasi ketangguhan sosial ekonomi, ekonomi hijau/biru untuk meningkatkan nilai tambah dan produksi berkelanjutan, perilaku sehat dan hijau untuk mendukung konsumsi yang berkelanjutan, dan inovai sebagai techno-sociopreneurship. Berdasarkan hasil indeks inovasi global didapatkan bahwa ada kolerasi yang positif antara inovasi dan GDP/kapita negara-negara. Karenanya inovasi menjadi lokomotif penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara.

 Karena itu untuk menuju Indonesia emas dibutuhkan karakter inovasi yang ungul karena negara akan kuat jika IPTEKnya kuat. Adapun karakter inovasi yakni berorientasi pada masa depan atau future practice dan industry 4.0, kemudian memberikan solusi dari setiap masalah dan tantangan, selanjutnya inovasi harus bersifat inklusif atau bisa diakses oleh masyarakat menengah ke bawah, dan memperkuat kedaulatan bioekonomi karena untuk menuju Indonesia emas kita perlu inovasi yang berbasisi bioinovasi yang tak pernah berbatas.

 Dan saat ini dan masa depan bio bukan lagi berbicara tentang pangan melainkan tentang energy, biomaterial, dan kesehatan. Hasil penelitian dari Thomas J. Stanly, Ph.D., membuktkan bahwa bukan IQ, sekolah di sekolah favorit, dan lulus dengan nilai terbaik yang menjadi faktor utama sukses, nyatanya ketiga faktor tersebut ada di urutan ke 21-30 faktor kesuksesan. Yang menjadikan faktor terbesar sukses adalah mindset, kemampuan atau skill, dan karakter yang mana menurut hasil analisis Tomas Stanly terdapat 10 karakter yang menjadi faktor terbesar kesuksesan diantaranya kejujuran, kedisiplinan, mudah bergaul, dukungan pendamping, bekerja lebih keras, kecintaan pada yang dikerjakan, kepemimpinan, kepribadian kompetitif, hidup teratur, dan kemajuan menjual ide. 

Lalu hal kedua yang diperlukan untuk menuju Indonesia maju adalah mindset baru (growth mindset) yang merupakan sebuah optimism baru bahwa kita ini bisa mengubah diri kita sendiri, IQ kita bisa berubah, kebiasaan kita bisa berubah, dan kemampuan bisa berubah. Karenanya pendidikan Indonesia saat ini harus berorientasi pada membangun mind karakter dan mindset, tidak anya memberikan Ilmu karena Ilmu bisa didapatkan dari mana saja, bahkan ilmu yang tersebar di google pun sudah sangat banyak dan bisa menyaingi perguruan tinggi.

 Orang dengan growth mindset adalah mereka yang punya learning agility yang tinggi. Mereka akan mengatakan bahwa kemampuan saya unlimited. Manusia bisa berpikir apa saja kecuali berpikir tenyang Allah, karena itu diluar batas kemampuan manusia, manusia bisa belajar apa saja. Ketika kita punya Growth mindset maka kita akan punya mental pembelajar yang akan berfokus pada masa depan, hal-hal baru, dan tujuan. Bahkan beberapa hasil riset pun membuktikan bahwa faktor mindset paling besar pengaruhnya terhadap kesuksesan. Inilah yang membedakan kita dengan bangsa dari negara-negara maju lainnya yang meskipun memiliki anggota tubuh yang sama, makan dari nutrisi yang sama, tapi kenapa mereka bisa maju, sedangkan kita tidak. Itu karena mereka memiliki growth midset dan kemauan untuk belajar dan berinovasi, kreatifitas mereka tak terbatas, begitupun harusnya dengan kita, karena kita sama-sama manusia dengan kemampuan otak yang tak terbatas. 

Karenanya, mindset kita yang perlu diubah, kita harus menumbuhkan sikap percaya diri bahwa kita bisa. Dan juga harus berpikiran kreatif karen kita manusia, makhluk yang didesign Allah dengan kemampuan berpikir dan otak tak berbatas. Kita harus bisa menggunakan apa yang telah Allah berikan, karena sifat kreatif merupakan salah satu pengimplentasian dari nama Allah, dan salah satu sifat asmaul husna Al-Badhi yang dituangkan dalam diri manusia. Kaenanya untuk maju kita harus punya mindset masa depan, dan karakter menjadi pondasi utama. Untuk mencapai semua itu maka bangsa Indonesia harus mematangkan dalam dunia literasi dan numerisasi. Karena hal itu lah yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini untuk masa depan uyang lebih baik. Karenanya scenario untuk menuju Indonesia maju adalah Universitas riset dunia, Universitas kewirausahaan, dan universitas kompetensi unggul

Komentar

Postingan Populer