Langsung ke konten utama

Unggulan

Surat Doa: Ya Allah, Jangan Biarkan Aku Hilang Arah

 Ya Allah… Di hari-hari yang terasa hampa ini, aku datang kepada-Mu dengan hati yang gemetar. Aku tidak tahu harus berbuat apa, tidak tahu harus mulai dari mana. Aku merasa kosong, kehilangan semangat, kehilangan arah — dan di antara semua kehilangan itu, aku paling takut kehilangan diri dan kepercayaanku pada-Mu. Ya Allah, aku tahu Engkau Maha Melihat. Engkau tahu betapa lemahnya aku sekarang, betapa sulitnya aku untuk bangun, untuk berpikir jernih, untuk melangkah lagi. Terkadang aku merasa seperti beban bagi dunia, seperti tidak ada yang membutuhkan kehadiranku. Tapi jauh di lubuk hatiku, aku tahu — Engkau tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Dan itu termasuk aku. Maka Ya Rabb, tolonglah aku yang sedang kehilangan cahaya ini. Bimbing aku untuk kembali mengenal-Mu dengan lembut, agar hatiku tenang dan pikiranku kuat kembali. Jangan biarkan rasa takutku membuatku berhenti berjuang. Jangan biarkan rasa malas menutupi niat baik yang masih ada di hatiku. ...

Islam beserta Syariatnya

 

Islam dan Syariatnya

nisa nurmillah

Apa itu Islam, Al-Quran beserta syariat-syariatnya? Islam memiliki makna tawasuddiyah yang maknanya sangat manusiawi dengan manusia yaitu tidak jadi standar minimalis, tetapi juga susah untuk mengacu pada standar maksimum, itulah kenapa Allah memberikan nama Islam bukan “Alsalam” yang standar, ataupun “al-istislam” yang mengacu pada kesempurnaan, tidak ada cacat sedikitpun. Jadi islam bukan hanya nilai tanpa norma. Jadi kalau islam itu harus perfect maka sama saja dengan mengingkari islam dan merubahnya menjadi al-istislam.

Berdasarkan tata bahasa, Agama Islam terbagi pada dua makna, yang pertama adalah “The Islam” yang mengacu pada sifat Universal atau bersifat general, dan “An Islam” yang bersifat particular dan spesifik. The islam mengacu pada semua agama yang dibawakan oleh para Nabi terdahulu dan Nabi Muhammad SAW, jadi seluruh agama yang dibawa oleh utusan Allah adalah Islam dan semua pengikut pengikut Rasul selama ia taat kepada kitab suci dan Rasul-Nya ia akan masuk Syurga. Jadi Syurga bukan hanya untuk orang islam dengan ajaran yang dibawakan Nabi Muhammad SAW saja tetapi juga seluruh pengikut Nabi yang taat kepada ajarannya, karena semua yang disampaikan merupakan kebenaran. Hanya saja semua ada era atau fasenya masing-masing, dan saat ini kita ada di fase terakhir yang merupakan pengikut Nabi Muhammad SAW. Sedangkan “an Islam” mengacu pada agama islam yang bersifat particular yaitu agama Islam yang dibawa oleh Rsulullah SAW dan agama islam yang kita anut sekarang.

 Islam yang kita anut ini mencakup makna Islam dalam arti “The Islam” dan “An Islam”, oleh karena itu sebagai orang Islam yang mengacu pada agama islam yang dibawakan Nabi Muhammad SAW, kita tidak bisa hanya membaca, memahami, dan mengakui kitab Al-Quran saja tetapi juga kitab-kitab suci lainnya, yaitu Taurat, Injil, Zabur. Karena Al-Quran saja mengakui kitab-kitab terdahulu, tidak bisa kalo kita tidak mengakuinya. Mengingkari kitab-kitab terdahulu beserta Rasul yang membawanya, sama saja dengan mengingkari Islam dan ayat-ayat Al-Quran.

Selanjutnya adalah Quran yang secara harfiah maknanya adalah menghimpun atau membaca “Qara’a”. Al-Quran menghimpun huruf-huruf hijaiyah menjadi ayat, himpunan ayat menjadi surat, dan himpunan surat menjadi Quran. Quran merupakan himpunan, jadi bukan hanya merujuk pada kitabullah yang merupakan kumpulan tulisan yang dibukukan, tetapi juga merujuk pada segala hal yang bersifat menghimpun. Alam semesta merupakan Quran karena menghimpun banyak aspek didalamnya, begitupun dengan manusia yang juga menghimpun segala aspek, bumi dan segalanya. Itulah kenapa terdapat ayat kauniyah, sebagaimana salah satu firman Allah SWT, “Kami bentangkan ayat-ayat Kami di dalam semesta”.

Al-Quran merupakan sumber kebenaran, yang mana hal ini dapat merujuk pada Kitabullah dan Kalamullah. Al-Quran sebagai kalamullah di jelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah di ayat-ayat awal bahwa Al-Quran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, pada ayat tersebuut menggunakan kata “dzaalika” yang bermakna jauh, jadi hanya orang-orang bertakwa yang bisa mengaksesnya. Sedangkan makna Kitabullah, agama manapun bisa mengaksesnya. Terdapat beberapa lapisan Quran, yang pertama diperuntukkan untuk orang awam yang disebut dengan lapisan Ibaratulquran. Kedua, diperuntukkan oleh orang Khawash yang disebut dengan lapisan Isyaratulquran. Ketiga, lapisan para wali yang disebut Lathaif, dan terakhir adalah pisan Haqaiq. Dalam surat Al-alaq, Jibril menyebutkan Iqra’ sebanyak empat kali, dan tidak mungkin Jibril mubazir kata-kata apalagi “Iqra” itu merupakan fi’il amr.

Iqra’ tanpa Bismirabbik akan memunculkan monster, sedangkan Bismirabbik tanpa Iqra’ akan menghasilkan manusia lemah.

Abad 1-6 M merupakan abad kemenangan agama-agama, dan abad 6-13 M merupakan masa bersandingnya agama dan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW, pada saat itulah Islam mencapai masa jayanya, dan Islam merupakan agama yang paling cepat berkembang. Namun setelah itu merupakan masa-masa kehancuran. Sebagaimana yang disampaikan Ibnu Khaldun, terdapat beberapa generasi dalam islam, yang pertama adalah generasi perintis, lalu generasi pembangun, generasi penikmat dan generasi penghancur. Generasi penghancur ini telah terbukti dengan kemunculan barat yang menjajah islam bahkan islam di Indonesia. Namun, 6 Abad kemudian akan terjadi lagi rellie, akan ada agama yang paling sesuai untuk memandu, dan seorang Ilmuan Harvard menyebutkan bahwa Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya, dan Kitab yang paling sering kaluar masuk laboratorium adalah Al-Qur’an, para saintist bule mengakui bahwa Al-Quran memiliki postulat yang luar biasa.

Dalam QS. Al-Fatir ayat 28, keseluruhannya menjelaskan tentang Kimia, Biologi, dan Fisika, dan ayat tersebut juga menyebutkan bahwa yang paling takut adalah para Ulama. Ayat ini seakan-akan menyebutkan bahwa yang mengetahui dan menguasai ilmu eksakta adalah yang paling takut pada Allah. Dalam Al-Quran, ayat-ayat hukum hanaya berjumlah 500 ayat, selebihnya merupakan dimensi ulama dan kisah-kisah yang kaya makna. Misalnya saja, kisah Nabi Yusup as dalam Al-Quran yang selama ini tidak kita tengok, menjadi dasar lahirnya konsep panen yang dipakai oleh ilmuan barat. Dan sekarang konsep itu dipakai oleh seluruh dunia, pada konsep panen tersebut dijelaskan bahwa gabah yang disimpan dengan jerami bisa tahan selama 7 tahun dari pada yang disimpan tanpa jerami. Dan masih banyak lagi ayat-ayat lain yang mengandung hikmah luar biasa, dan menjadi dasar lahirnya teori dan konsep-konsep baru, entah itu mengenai wabah virus ebola yang menjera seluruh pasukan Abraham kecuali kakek Nabi, atau pun kilatan listrik dari petir yang menyebabkan penetasan hama sehingga mengalami pembiakan cepat.

Oleh sebab itu, jangan hanya mempelajari kitabullah, tetapi juga memahami kalamullah uakni dengan cara pensucian. Jangan hanya memahami sesuatu dengan olah naluri yang akan melahirkan ilman tetapi juga dengan olah batin yang akan melahirkan ma’rifat dan lebih jauh lagi melahirkan hikmah. Contohlah Ibnu Rusyd, yang mampu menguasai 4 disiplin ilmu meski pada saat itu teknologi tidak secanggih sekarang. Dan kecerdasan itu terjadi karena ketika seseorang dekat dengan yang maha ‘Alim, maka semuanya akan gampang. Jika kita bersih, maka Mukasyaf pasti akan terjadi, semua yang ghaib akan tersingkap. Sebagaimana Hadist Nabi, Kita bisa meminjam telinga Allah untuk mendengar, juga bisa meminjam mata Allah untuk melihat. Dan ketika itu terjadi tidak ada hijab antara penglihatan dan pendengarannya. Oleh karena itu, ketika kita mencapai batas ketidakmampuan untuk memahami sesuatu, maka tanyalah kepada ahli Dzikr.

Alangkah miskinnya seseorang jika manusia hanya berguru pada manusia. Karena, jika manusia bersih maka pohon bisa jadi guru sebagaimana ketika Nabi Musa as tersesat, sesuatu yang tidak hidup bisa jadi guru, dan segala hal bisa jadi guru. Oleh sebab itu sering-sreringlah untuk mensucikan diri, dan mukasyaf itu pasti akan terjadi.

Komentar

Postingan Populer