Cari Blog Ini
Catatan seorang pejalan yang belajar memasrahkan segala cerita hidup pada Sang Pemilik Waktu. Tentang hujan, rindu, kegagalan, dan syukur yang berujung pada ketenangan
Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Menjadi Mahasiswa Ummatan Washathan di Era Digital
Salah satu langkah supaya kita menjadi mahasiswa ummatan washaton adalah menjaga sikap terutama dalam menghadapi konflik di lingkungan kita, salah satunya dalam bersikap dengan seseorang yang memiliki pandangan berbeda dengan kita, karena perbedaan merupakan hal yang lumrah, dan merupakan sunnatullah yang sudah biasa, bahkan sudah terjadi sejak dahulu kala ketika adanya konflik antara Ali dan muawiyah yang pada dasarnya itu adalah konflik politik namun berpengaruh terhadap konflik theologis sehingga menciptakan aliran-aliran qodariyah dan lain sebagainya, karenanya kita harus bersikap bijak dengan menghargai setiap perbedaan yang ada dan tetap berpegang teguh pada prinsip akidah. Karena,seringkali karena perbedaan yang kecil meskipun pada kenyataannya lebih banyak persamaan bisa menimbulkan masalah dan konflik yang besar. Padahal seharusnya kita tidak perlu membenci apalagi bermusuhan hanya karena perbedaan pendapat sehingga menciptakan kemungkaran. Bahkan secara tegas Al-Quran melarang untuk mengolok-olok Tuhan agama lain. Sekarang ini zamannya kompetitif, karenanya jadikan perbedaan yang ada ini sebagai semangat kompetitif.
Perbedaan tidak perlu dijadikan sebagai alasan untuk bermusuhan karena ini hanya tergantung pada interpretasi, tidak ada-yang benar atau pun salah, tergantng pilihan ijtihad mana yang kita ambil. Al-Quran dengan tegas mengajarkan prinsip tasamuh dalam diri seorang muslim, karena ini sudah diantisipasi sejak dahulu kala, perbedaan pasti ada, kita hanya perlu bersiap dalam bersiap dalam menyikapi perbedaan tersebut. jangan karena kita mendengar atau membaca sekilas informasi yang memprovokasi dan belum tentu kebenarannya kita langsung reaktif dan menyebarkan informasi itu ke semua orang, menganggap pandangan dan pilihan kita paling benar, dan dengan mudah mengkafirkan orang lain karena itu merupakan tanda lemahnya semangat atau tabayun kita dan salah satu hadist menyatakan bahwa cukup untuk seseorang dengan sikap tersebut merupakan pendusta besar. Oleh karenanya, jangankan menghargai perbedaan pendapat antar sesama muslim, bahkan terhadap seseorang yang berbeda keyakinan saja, Al-Qquran memerintahkan kita untuk bersikap baik, dan menghargai mereka, yang tidak boleh itu ikut-ikutan menyembah Tuhan mereka dan beribadah di tempat ibadah mereka.
Allah itu maha kasih dan sayang, Rahim dan Rahman, Allah Mengasihi makhluknya terlebih siapapun mereka, dan apapun agama mereka. Karenanya, dalam membantu orang kita tidak perlu bertanya terlebih dahulu apa agamanya, apa alirannya, islam atau bukan. Tidak usah, karena Allah memerintahkan kita untuk saling membantu dalam kesusahan terlepas dari apapun keyakinan mereka. Ingat kemabli bahwa manusia hany berkewajiban untuk menyampaikan bukan untuk mengislamkan. Ingat kembali prinsip yang diajarkan Al-Quran bahwa tidak ada paksaan dalam beragama, kita harus tetap menghargai perbedaan dan menjadikannya sebagai semangat kompetitif, tidak menghina, dan tetap Istiqomah. Kita harus tetap teguh dalam prinsip akidah, tidak usah marah atau membenci seseorang yang berbeda keyakinan apalagi hanya berbeda pendapat dengan kita. selalu ingat bahwa perbedaan aliran hanya tergantung pada pilihan ijtihad saja, untuk penilaian mana pilihan yang terbaik hanya Allah yang tahu, karenanya kita diperintahkan untuk iskharah meminta pilihan-pilihan terbaik, sikap-sikap terbaik, dan keputusan terbaik.
Contohlah sikap Rasulullah SAW dalam berdakwah, meskipun didzalimi berkali-kali beliau tidak marah. Beliau senan;tiasa memaafkan dan membalas setiap kejahatan dengan kebaikan. Beliau senantiasa sabar, karena sabar bagian dari dakwah, dan kalaupun kita sudah sabar, tetapi dakwah kita tetap diterima, ya sudah tinggalkan cari yang lain, tidak perlu marah, harus tetap arif dan bijak. Selalu tanamkan komitmen dan istiqomah untuk mengimani Islam, mengamalkan Islam dan memperjuangkannya, melalui jalur manapun itu, baik melalui jalur politik dengan menjalankan setiap kewajiban bernegara untuk kemajuan bangsa dan negara, maupun memalui jalur bawah, contohnya menjadi guru atau menyediakan sarana-sarana pembelajaran
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Surat Doa: Ya Allah, Jangan Biarkan Aku Hilang Arah
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar