Langsung ke konten utama

Unggulan

Surat Doa: Ya Allah, Jangan Biarkan Aku Hilang Arah

 Ya Allah… Di hari-hari yang terasa hampa ini, aku datang kepada-Mu dengan hati yang gemetar. Aku tidak tahu harus berbuat apa, tidak tahu harus mulai dari mana. Aku merasa kosong, kehilangan semangat, kehilangan arah — dan di antara semua kehilangan itu, aku paling takut kehilangan diri dan kepercayaanku pada-Mu. Ya Allah, aku tahu Engkau Maha Melihat. Engkau tahu betapa lemahnya aku sekarang, betapa sulitnya aku untuk bangun, untuk berpikir jernih, untuk melangkah lagi. Terkadang aku merasa seperti beban bagi dunia, seperti tidak ada yang membutuhkan kehadiranku. Tapi jauh di lubuk hatiku, aku tahu — Engkau tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Dan itu termasuk aku. Maka Ya Rabb, tolonglah aku yang sedang kehilangan cahaya ini. Bimbing aku untuk kembali mengenal-Mu dengan lembut, agar hatiku tenang dan pikiranku kuat kembali. Jangan biarkan rasa takutku membuatku berhenti berjuang. Jangan biarkan rasa malas menutupi niat baik yang masih ada di hatiku. ...

My Daily

9 Oktober 2025
Dan rasa kosong itu… masih ada.
Ya Allah, aku benar-benar bingung harus apa. Aku kehilangan arah.
Rasa sakit ini begitu nyata, tapi aku bahkan tidak tahu dari mana asalnya. Aku merasa otakku perlahan melemah—daya pikir, daya ingat, semangat—semuanya seperti pudar satu per satu. Aku takut, Ya Rabb… takut menjadi manusia yang tidak berguna. Tolong aku.

Aku tidak tahu kenapa aku begitu malas, kenapa aku kehilangan semangat. Tolong kuatkan aku, Ya Allah. Jangan biarkan pikiranku melemah, jangan biarkan kemampuan analisa yang dulu aku miliki hilang begitu saja.

Sebentar lagi, tepat tanggal 19 Oktober, aku akan berusia 24 tahun.
Tapi aku masih di sini—terjebak dalam kebingungan yang sama.
Aku bukan remaja lagi, tapi aku juga belum punya pegangan hidup.
Aku tidak bekerja, aku tidak tahu arah.
Aku takut, Ya Allah. Takut tertinggal, takut melihat orang lain berhasil sementara aku masih diam di tempat.
Tolong bimbing aku. Tolong keluarkan aku dari kebuntuan ini.
Jangan biarkan aku menjadi hamba-Mu yang merugi.

Selama ini aku sering mengeluh—lelah dengan tuntutan orang tua, lelah dengan beban pekerjaan. Tapi kini aku sadar, mungkin memang itulah takdirku. Setiap sel dalam tubuhku memang diciptakan untuk bekerja keras, untuk berjuang, untuk berguna bagi keluargaku.
Bodohnya aku justru mengeluh atas itu semua.

Dan sekarang… ketika aku kehilangan semuanya—pekerjaan, rutinitas, tanggung jawab, bahkan harapan orang tuaku—baru aku menyadari betapa kosongnya hidup tanpa semua itu. Betapa kecil dan tidak bergunanya aku rasanya.

Ya Rabb, Engkau Maha Tahu apa yang aku butuhkan.
Aku mohon, tolonglah aku.
Kepada siapa lagi aku bisa meminta selain kepada-Mu?
Engkaulah yang menggenggam takdir, Engkau yang Maha Berkuasa atas segalanya.
Aku sadar, aku sangat lemah tanpa pertolongan-Mu.
Tolong bantu aku, Ya Allah.
Bahkan untuk menulis lamaran pekerjaan pun aku merasa tidak sanggup.
Aku menyerah, tapi aku tetap berharap pada-Mu.

Komentar

Postingan Populer